Menteri Pertahanan Turki Sebut Haftar Akan Lenyap Jika Kehilangan Dukungan

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Komandan pemberontak Libya Jenderal Khalifa Haftar akan "pasti menghilang" jika ia kehilangan dukungan setelah beberapa kekalahan militer baru-baru ini, kata menteri pertahanan nasional Turki pada hari Rabu (10/6/2020).

"Karena dukungan di belakangnya ditarik, dicabut, Haftar pasti akan menghilang di sana," kata Hulusi Akar kepada saluran berita A Haber.

Saat Turki menentang panglima perang Haftar, negara itu membantu pemerintah Libya dengan pelatihan militer, kerja sama dan penasehat, menurut pernyataan Akar sebelumnya.

Turki telah lama mengutuk dukungan ilegal yang diberikan kepada Haftar oleh negara-negara seperti Mesir dan Uni Emirat Arab.

Menyusul pemecatan mendiang diktator Muammad Khadafi pada 2011, pemerintah baru Libya didirikan pada 2015 di bawah kesepakatan politik yang diprakarsai oleh PBB.

Tentara pemerintah Libya telah membuat keuntungan militer yang signifikan terhadap milisi Haftar dalam beberapa hari terakhir, menangkap semua kota barat negara itu di perbatasan Tunisia.

Pemerintah Libya yang diakui secara internasional telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam kekerasan. (TDA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Mural yang Didedikasikan untuk Mendiang George Flyod di Idlib Dirusak Orang Tak Dikenal
• Kementerian Saudi Bagikan Saran 7 Kebiasaan yang Harus Dihindari untuk Mencegah Penyebaran Corona
• Perwira Militer UEA Latih Pasukan Haftar Gunakan Sistem Pertahanan Udara Rusia Pantsir-S1
• Iran Akan Eksekusi Seorang Pria yang Mereka Tuduh Bantu AS Bunuh Qassem Soleimani
• Pejabat Libya Sebut Tentara Pemerintah Dekati Kota Sirte dan Akan Segera Menguasainya
• Pria 21 Tahun Ditahan Karena Rencanakan Serangan 'Terinspirasi Christchurch' Pada Muslim di Jerman
• Laporan: Turki Perintahkan Penahanan 149 Orang Tersangka Terkait Fetullah Gulen
• Kuwait Akan Buka Kembali Beberapa Masjidnya Setelah Ditutup 3 Bulan Akibat Pandemi Corona