Turki Tolak Gencatan Senjata di Libya yang Diprakarsai Mesir, Sebut Itu Tidak Tulus

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki pada hari Kamis (11/6/2020) menolak inisiatif perdamaian Mesir di Libya setelah kemenangan melawan pasukan pemberontak pimpinan jenderal Khalifa Haftar dan mengatakan pihaknya mendukung gencatan senjata yang mengikat di bawah naungan PBB.

"Seruan gencatan senjata atau deklarasi bersama, kepada kami, masih lahir. Itu tidak realistis, itu tidak tulus," Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada penyiar swasta NTV.

Mesir telah mendesak untuk gencatan senjata di Libya dalam inisiatif yang juga didukung oleh UEA. Kedua negara merupakan pendukung Haftar melawan GNA.

GNA yang didukung Turki yang berbasis di Tripoli dalam beberapa pekan terakhir telah merebut kembali semua pos yang tersisa di Libya barat dari loyalis pro-Haftar, yang berusaha merebut ibukota dalam serangan 14 bulan.

Apa yang disebut "deklarasi Kairo", yang muncul setelah keberhasilan GNA mengalahkan pasukan Haftar, menyerukan penarikan "tentara bayaran asing dari semua wilayah Libya, membongkar milisinya dan menyerahkan persenjataan mereka." (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Tentara Bayaran Asing dan Pengusaha Barat 'Tipu' Jenderal Pemberontak Khalifa Haftar 55 Juta USD
• Spanyol Larang Penjualan Peralatan Keamaanan ke Israel Karena Khawatir Digunakan Melanggar HAM
• Pejabat Pro-Haftar: Kami Tidak Akan Pernah Menjadi Musuh Tel Aviv
• Pasukan LNA Perlambat Kemajuan Tentara Pemerintah Libya di Sirte
• HRW: Pembantaian Rabaa Al-Adawiya 'Pembunuhan Massal' Terburuk dalam Sejarah Modern Mesi
• Kepala Patung Christopher Columbus Dipenggal di Boston
• Menteri Pertahanan Turki Sebut Haftar Akan Lenyap Jika Kehilangan Dukungan
• Mural yang Didedikasikan untuk Mendiang George Flyod di Idlib Dirusak Orang Tak Dikenal