![]() |
Sandera Israel Cium Kepala Pejuang Hamas Saat Diserahkan ke ICRCSabtu, 22 Feb 2025 21:25 |

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Afiliasi regional Al-Qaidah di Afghanistan mempertahankan hubungan dekat dengan Taliban dan memiliki "minat abadi" dalam menyerang pasukan AS dan asing, Pentagon mengatakan Rabu (1/6/2020).
Di bawah kesepakatan yang ditandatangani Taliban dengan Amerika Serikat pada Februari, kelompok jihad Afghanistan itu sepakat untuk menghentikan Al-Qaidah dari menggunakan Afghanistan sebagai tempat yang aman untuk merencanakan serangan.
Tetapi dalam bulan-bulan sejak itu, Taliban terus bekerja dengan Al-Qaidah di Anak benua India (AQIS), Departemen Pertahanan AS mengatakan dalam sebuah laporan.
"AQIS secara rutin mendukung dan bekerja dengan anggota-anggota Taliban tingkat rendah dalam upayanya untuk melemahkan pemerintah Afghanistan, dan mempertahankan minat abadi dalam menyerang pasukan AS dan sasaran-sasaran Barat di kawasan itu," kata Pentagon dalam penilaian keamanan yang disusun untuk Kongres AS. .
"Meskipun kemajuan dalam proses perdamaian baru-baru ini, AQIS mempertahankan hubungan dekat dengan Taliban di Afghanistan, kemungkinan untuk perlindungan dan pelatihan."
Laporan Pentagon muncul menyusul analisis PBB yang dirilis bulan lalu yang menemukan bahwa Al-Qaidah dan Taliban "tetap dekat" dan sedang dalam konsultasi reguler mengenai negosiasi dengan Amerika.
Para pengamat Afghanistan telah lama mempertanyakan apakah Washington naif dalam berpikir bahwa Taliban akan menghormati janji untuk membatasi Al-Qaidah, kelompok jihadis yang dituduh berada di balik serangan 11 September 2001 yang menyebabkan invasi Amerika ke Afghanistan.
Laporan itu mengkliam bahwa setiap anggota "inti" Al-Qaidah yang masih berada di Afghanistan difokuskan terutama pada kelangsungan hidup, dan telah mendelegasikan kepemimpinan regional ke AQIS.
"Ketertarikan AQIS dalam menyerang pasukan AS dan target Barat lainnya di Afghanistan dan kawasan masih berlanjut, tetapi tekanan koalisi (kontrajihadis) yang terus menerus telah mengurangi kemampuan AQIS untuk melakukan operasi di Afghanistan tanpa dukungan dari Taliban," kata Pentagon.
Laporan PBB menyoroti hubungan antara Al-Qaidah dan Taliban, yang melindungi mantan pemimpinnya Syaikh Usamah Bin Ladin di Afghanistan menjelang serangan 11 September 2001.
Kedua kelompok "tetap dekat, berdasarkan persahabatan, sejarah perjuangan bersama, simpati ideologis dan perkawinan campuran," kata laporan PBB itu.
Kesepakatan AS-Taliban yang ditandatangani 29 Februari seharusnya mengarah pada pembicaraan damai yang dimulai 10 Maret antara jihadis dan pemerintah Kabul.
Tetapi negosiasi telah terbukti sulit di tengah pertukaran tahanan yang kontroversial dan meningkatnya kekerasan.
Di bawah kesepakatan AS-Taliban, pasukan asing seharusnya meninggalkan Afghanistan tahun depan.
Tetapi Jenderal Kenneth McKenzie, yang mengepalai Komando Sentral AS, mengatakan bulan lalu bahwa "syarat-syarat harus dipenuhi yang memuaskan kita - bahwa serangan terhadap tanah air kita tidak akan dihasilkan dari Afghanistan" sebelum AS menarik diri. (TNA)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
![]() |
Sandera Israel Cium Kepala Pejuang Hamas Saat Diserahkan ke ICRCSabtu, 22 Feb 2025 21:25 |