Militer Pakistan Diduga Kerahkan 20.000 Tentara ke Perbatasan dengan India

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Militer Pakistan diduga mengerahkan 20.000 tentara ke perbatasan mereka yang dipersengketakan dengan India di tengah meningkatnya ketegangan antara New Delhi dan Beijing.

Menurut laporan, militer Pakistan memindahkan dua divisi pasukan di sepanjang Garis Kontrol di sisi Kashmir dan Gilgit Baltistan, daerah yang berbatasan dengan Ladakh di utara.

Perkembangan tersebut dilihat oleh intelijen India sebagai bagian dari upaya Pakistan untuk membuka perang dua front dengan India, Sputnik melaporkan.

Situs web berita India The Economic Times mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa para pejabat Cina mengadakan pembicaraan dengan kader kelompok teror Al Badr untuk memicu kekerasan di Jammu dan Kashmir. Radar di sisi Pakistan dilaporkan sepenuhnya diaktifkan dan dalam siaga tinggi.

Meningkatnya aktivitas udara Cina di dekat Ladakh timur telah meningkatkan kemungkinan Angkatan Udara Pakistan menggunakan pangkalan udara di Gilgit-Baltistan.

Sementara India mengadakan pembicaraan dengan Cina tentang pelepasan pasukan di sepanjang Garis Kontrol Aktual 4.057 km, citra satelit menunjukkan peningkatan penyebaran pasukan dan kendaraan lapis baja di kedua sisi perbatasan.

Perkembangan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah India dan Cina terlibat dalam bentrokan keras di Ladakh yang menewaskan 20 tentara India. (AMN)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Israel Lakukan Pemisahan Rasial Pasien COVID-19 di Hotel Karantina
• Menlu AS Pompeo Desak Turki Tidak Ubah Hagia Sophia Menjadi Masjid
• Pentagon: Taliban Pertahankan Hubungan Dekat dengan Afiliasi Al-Qaidah
• Pakistan Blokir Game Online PUBG Karena Berdampak Negatif
• Milisi Dukungan UEA Jarah 5 Kontainer Uang Tunai Milik Bank Sentral Yaman di Pelabuhan Mukalla
• Hamas: Seluruh Faksi Palestina Bersatu Melawan Rencana Aneksasi
• UEA Tekan AS untuk Lakukan Intervensi di Libya
• Rusia dan Turki Tingkatkan Penerbangan ke Libya Ketika Pertempuran Besar di Sirte Mendekat