Badan Intelijen Afghanistan Klaim Tewaskan Seorang Pemimpin Senior Islamic State

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Badan intelijen Afghanistan mengklaim telah membunuh seorang pejabat tinggi Islamic State (IS) dalam operasi di Afghanistan timur.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktorat Keamanan Nasional (DNS) pada Sabtu (2/7/2020) malam mengatakan Assadullah Orakzai adalah seorang pemimpin intelijen untuk Negara Islam dan pasukan khusus membunuhnya di dekat Jalalabad.

Orakzai diduga terlibat dalam beberapa serangan mematikan terhadap sasaran militer dan sipil di Afghanistan.

Pekan lalu, sebuah laporan PBB mengatakan Afghanistan melihat penurunan 13% dalam jumlah warga sipil yang tewas dan terluka dalam kekerasan di seluruh negeri dalam enam bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Laporan itu memberi kredit jatuhnya korban sebagian karena pengurangan operasi oleh pasukan internasional - yang sekarang hanya bertindak ketika dipanggil dan mendukung pasukan Afghanistan - dan juga untuk penurunan jumlah serangan oleh kelompok Islamic State.

Laporan itu mengatakan PBB telah mencatat 17 serangan oleh IS yang menyebabkan korban sipil selama enam bulan pertama tahun 2020, turun dari 97 serangan pada periode yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan, PBB mengatakan 1.282 orang tewas dalam kekerasan dalam enam bulan pertama 2020 di Afghanistan dan 2.176 terluka. (TNA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pengadilan Banding AS Batalkan Hukuman Mati Bagi Pelaku Bom Maraton Boston Dzokar Tsarnaev
• Trump Akan Larang Aplikasi Tik Tok di AS
• Tentara Turki Dan Azerbaizan Rayakan Idul Adha Bersama Di Sela-sela Latihan Militer
• Konsorsium Dukungan Saudi Ditarik Tawaran Pengambil Alihan Klub Sepak Bola Inggris Newcastle United
• Mesir Kirim 150 Tentaranya Ke Suriah Untuk Bantu Rezim Assad Perangi Pejuang Oposisi
• Israel Sebut Tahan Seorang Pejuang Hamas Yang 'Membelot' ke Israel
• Shalat Idul Adha Pertama di Masjid Aya Sofya Turki Dalam 86 Tahun Dihadiri Ribuan Jamaah
• Mantan Perdana Menteri Ahmet Dovutoglu Akui Turki Kirim Pengungsi Muslim Uighur Kembali ke Cina