Islamic State Bidik Negara Teluk, Serukan Serang Kepentingan Ekonomi Saudi

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Kelompok Islamic State (IS) membidik negara-negara Teluk karena beroperasi sebagai "agen" kekuatan lain di kawasan itu, dalam pidato terakhir juru bicaranya.

Islamic State meminta para pejuangnya untuk menyerang kepentingan ekonomi Arab Saudi, yang digambarkannya sebagai "agen Israel", kata juru bicara kelompok itu Abu Hamza Al-Quraishi.

Juru bicara IS itu juga menyerang Qatar karena menjadi tuan rumah pangkalan Amerika Serikat Al-Udeid di negara itu dan mengecam Ikhwanul Muslimin - yang digambarkan sebagai "persaudaraan yang bangkrut" - karena bekerja atas nama Iran.

Militan IS mendeklarasikan "kekhalifahan" setelah menguasai sebagian besar Suriah dan negara tetangga Irak pada tahun 2014 setelah melakukan sapuan singkat di kedua negara.

Kelompok itu menguasai wilayah yang setara dengan ukuran Inggris sampai serangan yang didukung AS oleh militer Irak dan pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi adan rezim Assad - melihat pos terdepan Islamic State terakhir di Suriah timur jatuh tahun lalu.

Pasukan khusus AS pada bulan Oktober membunuh pemimpin kelompok itu Abu Bakr Al-Baghdadi di dalam Suriah, memberikan pukulan kepada para militan.

Meskipun demikian, para analis yakin organisasi militan tersebut memanfaatkan wabah virus Corona, penarikan pasukan koalisi, dan stagnasi politik di Baghdad untuk meningkatkan aktivitasnya.

Amerika Serikat telah menggandakan tawaran hingga $ 10 juta bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan pemimpin baru kelompok itu. (TNA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Masjid-masjid di Gaza Kembali Dibuka Setelah Ditutup Beberapa Pekan karena Pandemi Corona
• Presiden Ilham Aliyev: Militer Azerbaijan Bebaskan 13 Desa Lagi dari Pasukan Pendudukan Armenia
• Azerbaijan Kembali Tembak Jatuh Sebuah Jet Tempur SU-25 Milik Armenia di Jabrayil
• Shalat Jamaah Kembali Dilanjutkan di Masjidil Haram Setelah Jeda 7 Bulan Akibat COVID-19
• Hamas Tolak Permintaan AS Untuk Berdialog Tentang Kesepakatan 'Abraham Accords'
• Turki Tangkap Pria Yang Diduga Bekerja Sebagai Mata-mata Untuk UEA
• Erdogan Umumkan Penemuan Tambahan Cadangan Gas di Laut Hitam, Total Mencapai 405 Miliar Meter Kubik
• Komandan Militer Filipina: Sisa-sisa Jihadis Marawi Bergabung Dalam Kepemimpinan Baru