Warga UEA Sekarang Bisa Pergi Ke Israel Tanpa Visa dan Tinggal Selama 90 Hari

UNI EMIRAT ARAB (voa-islam.com) - Warga Uni Emirat Arab (UEA) sekarang dapat melakukan perjalanan ke Israel tanpa visa hingga 90 hari, Kantor Berita Emirates (WAM) mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri pada hari Kamis (22/10/2020).

Pengecualian visa tersebut sejalan dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua negara pada Selasa.

Keputusan tersebut ditandatangani oleh Asisten Menteri Kebudayaan dan Diplomasi Publik UEA Omar Saif Ghobash dan Direktur Jenderal Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Kementerian Dalam Negeri Zionis Israel. Pengecualian tersebut “mencerminkan keinginan kedua negara untuk memperkuat hubungan dan peluang kerja sama yang menjanjikan” dan “membuka cakrawala baru untuk kerja sama di kawasan,” lapor WAM.

Penerbangan penumpang pertama dari UEA ke Israel mendarat di dekat Tel Aviv pada hari Senin, sebulan setelah negara-negara tersebut menandatangani perjanjian yang menormalkan hubungan.

Pada bulan Agustus, Israel dan UEA mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan, setelah bertahun-tahun kerja sama ekonomi dan keamanan secara rahasia.

Parlemen Israel, Knesset, meratifikasi kesepakatan UEA minggu lalu.

UEA dan Israel pada Selasa menandatangani perjanjian untuk memiliki 28 penerbangan komersial mingguan antara kedua negara, kata seorang pejabat kementerian transportasi. (Aby)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• SOHR Klaim 14 Anggota Al-Qaidah Gugur dalam Serangan Drone AS di Idlib Suriah
• 5 Hal Untuk Diketahui Tentang Konflik Terakhir di Nagorno-Karabakh
• Pasukan Azerbaijan Tembak Jatuh 7 Drone Armenia Dalam Tiga Hari
• Seorang Imam dan 11 Anak Tewas Dalam Serangan Udara di Sebuah Masjid di Takhar Afghanistan
• Serangan Udara Rusia di Idlib Suriah Tewaskan 5 Warga Sipil
• Wapres Azerbaijan Sebut Armenia Gunakan Teroris PKK di Garis Depan Nagorno-Karabakh
• 25 Pasukan Keamanan Afghanistan Tewas Dalam Penyergapan Taliban di Provinsi Takar
• Suriah Tuntut Keringanan Sanksi dan Penarikan Pasukan AS Untuk Pembebasan Tawanan Amerika