Sabtu, 12 Jumadil Akhir 1446 H / 30 Juli 2022 20:02 wib
4.627 views
Pejuan Al-Shabaab Serang Pangkalan Militer Di Perbatasan Somalia-Ethiopia
SOMALIA/ETHIOPIA (voa-islam.com) - Pejuang Al-Shabaab menyerang sebuah pangkalan militer di perbatasan Somalia-Ethiopia pada hari Jum'at (29/7/2022), memicu pertempuran sengit yang menyebabkan jumlah korban yang tidak diketahui, kata pejabat keamanan.
Itu adalah serangan terbaru di daerah itu oleh jihadis yang berbasis di Somalia dalam waktu kurang dari dua minggu, meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas perbatasan dan kemungkinan strategi baru oleh kelompok yang terkait dengan Al-Qaidah.
Tembakan mortir menghantam pangkalan di Ato, memicu baku tembak yang melibatkan militer Ethiopia dan apa yang disebut polisi khusus Liyu dari wilayah Somalia negara itu, kata sumber tersebut.
"Kami mendapatkan informasi bahwa konfrontasi bersenjata terjadi antara Al-Shabaab dan polisi Liyu pagi ini di sekitar Ato," Mohamud Adan, seorang pejabat keamanan lokal di kota terdekat El-Berde, mengatakan kepada AFP melalui telepon.
"Para teroris menembakkan peluru mortir sebelum konfrontasi langsung dimulai," tambahnya.
"Pasukan telah berhasil mengusir para penyerang teroris yang putus asa dan ada beberapa korban meskipun kami tidak memiliki rinciannya."
Madker Mursal, seorang komandan keamanan di daerah Ato, mengatakan para jihadis menggunakan tembakan mortir dan artileri dalam serangan yang berlangsung hampir dua jam, dan pasukan Ethiopia merespons, dengan bantuan dari helikopter tempur.
Al-Shabaab mengklaim serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat, mengatakan para pejuangnya telah menyerbu pangkalan itu dan menewaskan lebih dari 100 polisi Ethiopia.
Tidak ada tanggapan segera atas permintaan AFP untuk memberikan komentar dari pihak berwenang di wilayah Somalia di Ethiopia.
Namun Kantor Berita resmi Ethiopia mengutip Mayor Jenderal Tesfaye Ayalew dari Angkatan Pertahanan Nasional yang mengklaim Al-Shabaab telah mencoba menyusup melintasi perbatasan tetapi dipukul mundur dan menderita kerugian besar.
Al-Shabaab telah melancarkan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah federal Somalia yang rapuh selama 15 tahun dan tetap menjadi kekuatan yang kuat meskipun ada operasi Uni Afrika terhadap kelompok tersebut.
Pejuangnya telah diusir dari daerah perkotaan utama Somalia, termasuk ibu kota Mogadishu pada 2011, tetapi terus melancarkan serangan terhadap sasaran militer dan pemerintah.
Serangan lintas batas kelompok itu mengikuti pergeseran kekuasaan di negara Tanduk Afrika yang bermasalah, dengan pemilihan Presiden baru Hassan Sheikh Mohamud pada bulan Mei. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!