Rabu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 27 April 2016 08:59 wib
5.366 views
Pengemplang BLBI Diberi Tiang Gantungan, Bukan Diberi Senyuman
JAKARTA (voa-islam.com)- Untuk apa menyambut pengemplang BLBI dengan senyuman dan sumringah? Terbalik. Seharusnya menurut pengamat politik justru dihukum di tiang gantungan.
“Ketimbang berharap uang jarahan BLBI kembali, kita tentu lebih memilih koruptor BLBI dihukum di tiang gantungan, bukan dijemput Jaksa Agung. Kita dukung pemulangan buronan BLBI, dengan syarat jika pelakunya ditangkap dan disandingkan dengan rencana Jaksa agung hukum mati narkoba,” usul Andi Arief dalam akun Twitter pribadi miliknya.
Mantan Staff Khusus Presiden SBY ini justru khawatir dengan perlakuan yang diberikan pemerintah dalam menyambut kelas kakap pemakan uang negara tersebut.
“Saya khawatir tahanan Salemba akan ngamuk melihat buronan BLBI ratusan milyar diperlakukan seperti presiden yang baru kunjung luar negeri. Kalau ahok diadili RSSW, dia pasti minta disamakan hukumannya dengan Samadikun. Bukankah kerugian negaranya hampir sama (168 M dan 171 M).”
Bahkan ia menyamakan penangkapan kemarin seperti sandiwara yang kemungkinan hanya ingin dilihat publik, hampir sama dengan kasus bank Century.
“Republik ini akan segera maju jika membuang jauh semua sandiwara dan barter politik. BLBI jadi bancakan barter, Century celahnya tak ada. Apa yang telah dibekukan aset pelaku BLBI? Kita tidak menyalahkan masa lalu. Karena itu hukuman keras jika buronan tertangkap adalah solusi.”
Atau ia menduga ada intrik dalam penjemputan kemarin seperti dalam menghadapi kisruh pulau Natuna. “Harus dijelaskan, bisik-bisik yang sudah meluas Natuna ditukar buronan BLBI. Kita cuma dapat buronan bau tanah, tak mungkin uang kembali.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!