Mustafa Diusir Wanita Etnis Cina, DPD: Sejak Kapan Aturan Masuk Masjid Ijin Pemprov?!

JAKARTA (voa-islam.com)- Masjid Raya yang tengah pengerjaannya di daerah Daan Mogot, Jakarta Barta nampak aneh terlihat. Selain dugaan bangunannya yang tidak biasa, umat Islam yang masuk pun kabarnya "dipersulit" untuk masuk.

Hal ini sebagaimana yang dituturkan oleh Mustafa Nahrawardaya dari Muhammadiyah. Ia awalnya diperbolehkan masuk ke dalam masjid. Namun tiba-tiba, ia mengaku diusir oleh orang yang entah dari mana.

"Mbak @fahiraidris, saya terpaksa foto-foto di luar saja. Awalnya boleh masuk, kok tiba-tiba ribut pada ngusir. Aneh, ya?" demikian akunya melalui Twitter pribadi miliknya.

Menurut Mustafa, dari Majelis Pustaka Muhammadiyah ini ia diusir saat berada dalam masjid. Yang mengusir dirinya seorang wanita, dan diketahui beretnis Cina.

"Mampir masjid Raya Jakarta. Diizinkan masuk Satpam. Eh, dari dalam dalam diusir mbak-mbak Chinese ngaku bernama Vivi: 'Harus ijin Pemprov, kata dia."

Sontak "curhatan" dia ditanggapi Fahira Idris. Selaku Anggota DPD dari Jakarta, Fahira mengucapkan istighfar di Twitter-nya. Dan ia juga mempertanyakan aturan umat mesti ijin masuk masjid.

"Astagfirullah. Masuk masjid Raya Jakarta harus ijin Pemprov? Sejak kapan ada aturan dzholim seperti ini?" jawabnya ke akun Mustafa. (Robi/voa-islam.com)  

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Ingat! Minoritas Lebih Solid Dukung Ahok-Djarot daripada Anies-Sandi, Ini Datanya
• Anies-Sandi Tumbangkan Ahok-Djarot di Beberapa Lembaga Survey
• Penundaan Tuntutan Ahok Ingatkan Pakar akan Ucapan 'Semua Bisa Diatur'
• Ditanya Wartawan Soal Kasus E-KTP dan Novel Baswedan, Setya Novanto Pura-pura Terima Telepon
• Kasus Belasan Tahun Terpenuhi, Tuntutan Ahok Ditunda, Politisi: Inilah Lucu-lucuan Hukum
• Setnov Dicekal atas Kasus e-KTP, Anggota DPR Diminta Tidak Reaktif
• Benarkah hanya Elit Politik yang Menikmati Pilgub DKI 2017?
• Diduga Terlibat Kampanye Ahok Bagi-bagi Uang kepada Lansia, Timses Anies-Sandi Laporkan Bank DKI