Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.352 views

Ruhul Jihad Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa (Bagian 2-Selesai)

Oleh: Tatang Hidayat 

(Presenter dalam The 4th Ulumuna Annual International Conference and 1st Indonesia – USA Transnational Collaboration and Network Forum at Mataram NTB, Indonesia)

Kesembilan, jumlah pasukan Sukamanah yang syahid pada peperangan berjumlah 86 orang dan dimakamkan dalam satu lubang. Sekarang pertanyaannya, berapa jumlah dari pasukan musuh yang tewas ? Berdasarkan penuturan beberapa saksi mata kejadian yang disampaikan kepada salah seorang cucu KH. Zainal Musthafa, diperkirakan pasukan musuh yang tewas berjumlah  kurang lebih 300 orang karena dilihat dari jumlah truk yang datang ke Sukamanah.

Namun dikarenakan strategi tentara Jepang untuk menyembunyikan kekalahan mereka maka yang tewas tersebut segera dinaikan ke truk dan disembunyikan. Hal demikian diperkuat pasca peperangan begitu sulitnya menemukan berbagai referensi yang menjelaskan tentang peperangan tersebut, dikarenakan  Pesantren Sukamanah langsung diporak porandakan. 

Kesepuluh, senjata yang digunakan oleh pasukan Sukamanah mayoritas terdiri dari pedang bambu, namun pedang tersebut atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ālā bisa lebih tajam dari pedang yang digunakan oleh pihak musuh. Hal yang menarik, ternyata pedang bambu tersebut sangat menakutkan pihak Jepang, pasca peperangan tentara Jepang menyisir pedang bambu untuk diamankan. Namun atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ālā di salah seorang cucu KH. Zainal Musthafa masih menyimpan pedang bambu tersebut sebagai bukti nyata bahwa pedang bambu adalah senjata yang digunakan oleh pasukan Sukamanah.

Ada 2 lagi pedang bambu yang tersimpan di Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung. Dengan demikian total pedang bambu yang baru diketahui ada 3. Peneliti selanjutnya baiknya menelusuri dan mencari pedang bambu yang lainnya sebagai warisan kekayaan para pahlawan dan syuhada Nusantara yang terindikasi masih ada yang menyimpannya pada keturunan pasukan Sukamanah.

Kesebelas, pasca peperangan hari itu juga KH. Zainal Musthafa dan para komandan perangnya di tangkap dan mengalami beberapa siksaan. Namun yang luar biasa, sifat kesatria KH. Zainal Musthafa untuk melindungi para prajuritnya, beliau rela menanggung semua perlawanan Sukamanah untuk ditimpakan kepada beliau, dan beliau memerintahkan kepada pasukan lainnya untuk menyelamatkan diri sendiri. Dari kejadian tersebut, akhirnya KH. Zainal Musthafa harus merelakan dirinya mengalami berbagai siksaan, seperti di tembak, di pukul, di siksa, dilindas pakai mesin silinter, bahkan digusur dari padayungan hingga kaum namun berkat pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ālābeliau tidak apa apa, bahkan gamisnya masih utuh. Memang berbagai bukti penyiksaan ini mesti ditelusuri lagi kevalidannya.

Kedua belas, setelah melewati berbagai siksaan,  KH. Zainal Musthafa dipindahkan ke Ancol dan disanalah beliau mengalami eksekusi. Hal ini yang perlu diluruskan, dahulu kita mengenal bahwa beliau dieksekusi dengan cara dipenggal, bahkan kisah beliau pun masuk dalam salah satu adegan Film Sang Kyai. Namun setelah ditelusuri kebenarannya, eksekusi KH. Zainal Musthafa ternyata bukan dipenggal, tetapi dengan cara beliau duduk diatas papan yang sudah disimpan dibawahnya paku-paku dan dikubur hidup-hidup. Hal tersebut terkonfirmasi saat pihak keluarga menyaksikan penggalian jasad beliau beserta 17 santrinya yang telah dieksekusi dari ancol yang dipindahkan ke Sukamanah ternyata jasad beliau dan 17 santrinya masih utuh. Jasad KH. Zainal Musthafa masih utuh lengkap dengan sorban warna kuning emas, tasbih, dan jubahnya serta kepala beliau tidak putus meskipun kurang lebih 29 tahun sudah dikubur. Sorban warna kuning emas, dan 2 pedang bambu masih tersimpan di Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung.

Ketiga belas, dengan ditemukannya jasad beliau setelah 29 tahun tidak diketahui keberadaanya, asbab penelusuran seorang santri beliau Kolonel Syarip Hidayat, akhirnya jasad beliau beserta 17 santrinya dipindahkan ke komplek taman makam Pahlawan Sukamanah. Perlu ada narasi yang diluruskan selama ini, bahwa kejadian saat itu bukan pemindahan kerangka jenazah, tetapi pemindahan jenazah Asy Syahid KH. Zainal Musthafa, karena jasad beliau memang masih utuh. 

Keempat belas, pesantren Sukamanah merupakan satu-satunya  pesantren di Indonesia yang memiliki taman makam Pahlawan. Oleh karena ini, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Barat pada umumnya, dan Tasikmalaya pada khususnya bahwa pendahulu mereka adalah para mujahidin yang ikhlas memperjuangkan agama dan bangsanya. Dengan demikian, seharusnya masyarakat Tasikmalaya dan Jawa Barat malu jika saat ini ada yang menjadi penjilat kekuasaan atau menjadi penghianat bangsa bersekongkol dengan para penjajah secara pendahulu mereka adalah para pejuang yang rela mati demi melawan penjajahan.

Kelima belas, jika zaman penjajajah kafir Belanda yang menendang bola salju untuk lahirnya perlawanan nasional adalah dalam perang Jawa (1825-1830) yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dengan menewaskan 15000 serdadu Belanda dan mengeruk kekayaan Belanda hingga 20 juta golden. Maka, saat zaman penjajahan kafir Jepang dapat dinyatakan perjuangan KH. Zainal Musthafalah layaknya yang menendang bola salju perlawanan nasional itu, karena pasca perlawanan tersebut akhirnya timbul beberapa perlawanan di berbagai daerah salah satunya di Indramayu. 

Keenam belas, sebelum terjadinya peperangan hari Jum’at, 25 Februari 1944, ba’da shalat Jum’at 4 orang kenpeitei datang ke Sukamanah dan berteriak teriak padahal shalat Jum’at masih diselenggarakan. Setelah shalat Jum’at selesai, KH. Zainal Musthafa menemui mereka dan terjadi dialog, karena dialog buntu akhirnya seorang kenpetei Jepang menembakkan pelurunya ke kepala KH. Zainal Musthafa namun beliau tidak apa-apa dan beliau langsung berteriak mengucapkan suatu do’a “Hancur Siah Jepang” . Do’a ini menjadi hal menarik, karena do’a yang diucapkan oleh seorang ulama yang sedang dizalimi akhirnya diijabah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ālā. Pasca perlawanan Sukamanah, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Jepang dihancurkan bom atom oleh sekutu di Hiroshima dan Nagasaki.

Ketujuh belas, perlawanan Sukamanah meskipun lingkupnya lokal, namun pengaruhnya hingga nasional bahkan Internasional. Bahkan perlawanan Sukamanah bisa dikatakan tidak hanya mengguncang Tokyo, tetapi juga mengguncang Jerman dan Amerika.

Masih banyak sebenarnya beberapa misteri berkaitan dengan perjuangan Asy Syahid KH. Zainal Musthafa dan Perlawanan Sukamanah. Terutama berkaitan dengan pemikiran, karya tulis dan jaringan santri KH. Zainal Musthafa saat itu. Cukup berat menelusuri jati diri ulama-ulama pejuang, apalagi karya tulis yang beliau tinggalkan sangat sedikit, itulah yang saya alami selama 6 tahun terakhir mengkhidmatkan diri riset tentang ulama-ulama pejuang khususnya di Jawa Barat. 

Riset yang saya lakukan sebenarnya meneladani dan melanjutkan apa yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya. Hasil riset ini yang sudah dipresentasikan dalam Seminar Internasional di Lombok telah melewati seleksi dan publish dalam Jurnal Ilmiah Ulumuna yang sudah terakreditasi kemenristekdikti SINTA 2. 

Naskah selengkapnya silakan bisa didownload dan disebarluaskan di link https://www.pstkhzmusthafa.or.id/asy-syahid-kh-zainal-musthafa-dan-perlawanan-sukamanah/ (versi bahasa Indonesia) dan https://ulumuna.or.id/index.php/ujis/article/view/363/303 (vesi bahasa Inggris).

Mudah-mudahan naskah ini bisa mengobati kerinduan umat terhadap sosok ulama panutan, karena dalam situasi seperti ini, kerinduan untuk menghadirkan sosok ulama panutan terasa sangat wajar. 

Hasil riset ini merupakan ikhtiar menampilkan secara jelas sosok tipikal ulama panutan yang dipresentasikan dengan baik oleh Asy Syahid KH. Zainal Musthafa di zamannya. Beliau bersikap oposan pada setiap kekuasaan represif dan tirani dari penguasa imperialis dan berani menentang setiap kondisi yang dianggap mungkar.

Karya ilmiah ini tentu tidak akan membuat perjuangan Asy-Syahid KH. Zainal Musthafa (Tasikmalaya) yang dikenal dengan Sang Singa Singaparna dan para syuhada sukamanah menjadi besar. Justru sebaliknya, kebesaran dan ketulusan perjuangan mereka jauh lebih besar ketimbang apa yang diungkap dalam riset ini. tanpa riset ini pun mereka sudah besar. Saya hanya ingin mengangkat setitik karena hanya segitu yang saya mampu dari bulatan yang mereka miliki. Wallohu’alam bi al-Shawab. Selesai.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X