Sabtu, 7 Jumadil Akhir 1446 H / 30 Juli 2022 20:45 wib
5.185 views
Pengadilan AS Tetapkan Khalifa Haftar Sebagai Penjahat Perang, Bayar Kompensasi Para Korban
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Aliansi Amerika Libya mengumumkan pada hari Jum'at (29/7/2022) bahwa mereka telah memperoleh keputusan dari Pengadilan Federal AS di Virginia yang menghukum Khalifa Haftar dalam semua kasus yang diajukan terhadapnya karena kejahatan perang di Libya.
Aliansi tersebut mengatakan bahwa pengadilan federal menolak permintaan pengacara Haftar untuk membekukan kasus terhadapnya, menghukumnya sebagai penjahat perang, yang oleh pengamat dianggap sebagai hukuman besar yang mencegah Haftar mencalonkan diri dalam pemilihan umum.
Aliansi Amerika Libya menjelaskan bahwa Pengadilan Federal di Virginia memerintahkan Haftar untuk membayar kompensasi atas kasus tersebut dan secara resmi menyatakannya sebagai penjahat perang. Aliansi menambahkan bahwa gugatan itu diajukan sebagai gugatan perdata dan diterima atas dasar ini.
Pada 22 Juli, pengacara Haftar mengajukan petisi ke Pengadilan Federal Virginia Timur untuk menuntut penangguhan persidangan terhadap kliennya atas tuduhan kejahatan perang, mengingat kemajuan dalam mempersiapkan pemilihan. Pengacara Haftar menjelaskan bahwa tujuan dari permintaan ini adalah untuk mencegah kasus tersebut digunakan sebagai alat untuk menghalangi Haftar mencalonkan diri sebagai presiden.
CEO Yayasan Demokrasi & Hak Asasi Manusia Emadeddin Z. Muntasser telah menyatakan bahwa permohonan pengacara terdakwa didasarkan pada pernyataan yang dikeluarkan oleh AS, Inggris, Italia, Prancis dan Jerman, yang meminta parlemen dan negara untuk mengeluarkan aturan konstitusional untuk pemilu.
Muntasser menambahkan bahwa pengacara juga mengandalkan pertemuan antara pihak Libya di Jenewa dalam menanggapi tuntutan lima negara. Ini selain pertemuan kepala staf pasukan Haftar dengan perdana menteri Pemerintah Persatuan Nasional di Tripoli minggu ini untuk membahas gencatan senjata dan penyatuan institusi militer.
Muntasser juga mencatat bahwa pengacara Haftar mengindikasikan keinginan kuat untuk mengadakan pemilihan di Libya segera, menekankan bahwa Haftar bermaksud untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden. Dia juga menyatakan bahwa menteri dalam negeri Libya bertemu dengan kepala Komisi Pemilihan Tinggi untuk mempersiapkan pemilihan. (MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!